Cinta, Anak Dari Kecocokan Jiwa

Di bawah ini, saya akan menampilkan potongan quote dari Kahlil Gibran. Kecocokan Jiwa…

12547421_180655208959334_1121024340_n

Sebenarnya masih ada lagi lanjutan yang cukup panjang dari quote tersebut, tapi akan saya ringkas saja disini. Jadi, berbicara mengenai pasangan hidup, soulmate, teman hidup, spouse, atau apapun kalian menyebutnya,  hal yang paling utama adalah kecocokan jiwa. Seorang pria dan wanita yang telah terikat dalam ikatan halal, pasti sudah menemukan kecocokan ruh di dalam jiwa mereka masing-masing. Seperti yang dikatakan quote di atas, bahwa cinta itu adalah anak dari kecocokan jiwa, jika kecocokan itu tidak pernah ada ataupun tercipta, maka sampai kapanpun cinta itu tidak akan pernah terbentuk. Itulah yang kita sebut jodoh. Yang namanya jodoh, jika memang sudah tertuliskan dalam Lauful Mahfudz, sampai kapanpun akan tetap menjadi jodohmu, entah bagaimana aral melintang, namun satu hal yang pasti, hal itu tidak akan pernah keliru.

Lalu, apa hubungannya dengan kecocokan jiwa dan ruh? Ruh yang ada dalam diri kita, diibaratkan sebagai satu kesatuan pasukan yang utuh. Dalam diri kita masing-masing, kesatuan roh itu pada suatu saat akan membutuhkan partner atau pasangan atau koloni lain untuk menjalankan tugas mereka. Nah, untuk menemukan koloni yang pas dan sesuai, perlu adanya pemahaman yang mampu membuat kesatuan roh tersebut ‘nyambung’. Karena, jika salah satu dari kesatuan mereka tidak cocok, makan akan terjadi perselisihan yang menyebabkan kehancuran pada salah satu koloni tersebut. Repot kan?  Maka dari itu, jangan asal dalam mencari koloni ruh pendamping.

Tanya dong? Terus, bagaimana cara kita menemukan ruh yang sesuai? Kita mencarinya dimana?

Baiklah, akan saya coba jawab. Uhm, kalau menurut pendapat pribadi, sebenarnya, ruh-ruh tersebut tidak usah dicari, biarkan mereka saling mencari satu sama lain. Dengan bantuan doa dan usaha dari kita masing-masing, sejauh apapun jarak, pasukan ruh tersebut akan saling mengenal satu sama lain. Komunikasinya? Pakai kode, pakai sandi, sekalipun terhalang gunung setinggi apapun,samudra seluas apapun, kalau kodenya tersampaikan, pasti mereka akan sepakat. Jangan terlalu sibuk mencari, lebih baik memperbaiki diri,memperbaiki kesatuan ruh dalam diri, agar mampu berkomunikasi dengan koloni ruh yang lain. Gak usah belajar ngode atau membaca kode, biarkan saja ruh kita yang beraksi, tanpa gangguan dari siapapun kecuali Tuhan dan waktu.

Sekian dulu random thought hari ini, semoga hari Jumat selalu menyenangkan seperti ini. Ayeee….

 

Tinggalkan komentar